Didiklah Anak Kita Sesuai dengan Ajaran Islam
Cara mendidik anak yang benar menurut para ahli sudah banyak dikemukakan diberbagai media yang berfokus pada pendidikan karakter anak. Banyak para ahli yang menerapkan cara mendidik anak secara modern yang tak jarang dari beberapa cara tersebut yang sesungguhnya jauh dari ajaran agama Islam. Bagi orang tua yang beragama Islam dan menjadikan Islam sebagai pedoman hidup, tentu saja cara mendidik anak haruslah berdasarkan dengan kaidah- kaidah dalam Islam. Dalam hal ini bukan berarti orang tua muslim tidak boleh memberikan pendidikan modern terhadap anak-anaknya, melainkan bahwa orang tua harus menempatkan agama Islam sebagai pondasi utama dalam mendidik sang anak di atas metode pendidikan modern yang lain. Hal ini penting untuk dilakukan agar mampu menyaring mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka, serta mana yang diijinkan dan mana tidak diijinkan untuk dilakukan dalam agama mereka.
Cara mendidik anak yang benar dengan teknologi mendidik anak yang benar menurut agama Islam meliputi apa, mengapa, dan bagaimana cara mendidik anak yang sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Terdapat banyak sekali cara mendidik anak secara Islam yang dapat diterapkan oleh orang tua kepada anak-anaknya sejak dini, bahkan saat mereka masih di dalam kandungan. Kali ini kita akan mendiskusikan mengenai pengertian, alasan-alasan, serta cara menerapkan pendidikan anak yang benar dan sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Cara mendidik anak yang benar dalam Islam merupakan suatu cara dalam memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman-pemahaman, serta pengenalan-pegenalan kepada sang anak dalam tumbuh kembangnya agar mereka melakukan hal-hal yang sesuai dengan kaidah- kaidah dan ajaran-ajaran dalam Islam. Cara ini dapat dilakukan dengan berpedoman kepada Al Qur’an dan Al Hadist sebagai acuan dasar untuk mengembangkan pendidikan kepada anak. Dalam menerapkan cara mendidik anak secara Islam, orang tua haruslah terlebih dahulu memahami mengenai bagaimana cara mendidik anak menurut Islam serta larangan-larangan apa saja yang tidak boleh dilakukan dalam mendidik anak. Dalam pelaksanannya, terdapat beberapa cara mendidik anak yang baik dan benar dan sesuai menurut kaidah-kaidah agama Islam. Beberapa cara yang dapat diterapkan oleh orang tua muslim antara lain sebagai berikut :
1. Mulailah mengajarkan aqidah dan tauhid kepada anak sejak dini
Seperti yang kita ketahui bahwa Allah SWT telah meniupkan ruh kepada janin yang ada di dalam rahim seorang ibu semenjak empat puluh hari terbentuknya kehamilan di dalam rahim sang ibu. Kehadiran seorang anak merupakan anugerah dari Allah SWT yang mana hal tersebut berarti bahwa segala sesuatunya berasal dari Allah dan akan kembali lagi kepada Allah Ta’ala. Dengan berpegang teguh pada hal ini, orang tua harus mengetahui bahwa anak merupakan titipan Tuhan yang sewaktu waktu dapat diambil. Untuk itulah, wajib bagi orang tua mendidik dan membesarkan sang anak sesuai dengan tuntunan dari Sang Pemilik, yakni Allah S.W.T yang telah diajarkan kepada Rasul Nya. Dengan kesadaran penuh seperti ini, maka dalam mendidik anak, orang tua wajib mengajarkan anak syari’at Islam. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengajarkan aqidah akhlak serta ajaran tauhid kepada sang anak sejak dini, bahkan semenjak anak berada di dalam kandungan seperti dengan membiasakan diri membaca dan/atau mendengarkan ayat-ayat Al Qur’an. Ketika anak telah lahir dan mulai mampu mengenal lingkungan sekitar, maka orang tua bisa memulai menerapkan ajaran akidah akhlak yang sesuai dengan syari’at Islam kepada sang anak seperti melatih sang anak untuk mengucapkan salam, melatih anak menghafal do’a do’a ringan seperti do’a sebelum makan, do’a sebelum tidur, do’a masuk ke kamar mandi, dan sebagainya. Jangan terlalu memberikan do’a yang berat karena kemungkinan mereka akan sulit dalam mencerna maknanya. Cukup dengan menerapkan do’a do’a ringan namun rutin membiasakan sang anak untuk melakukannya setiap hari, maka anak akan terbiasa untuk melakukan hal-hal tersebut seperti berdo’a sebelum melakukan segala sesuatu. Secara tidak langsung hal ini merupakan cara orang tua untuk membiasakan sang anak berserah diri kepada Sang Khalik sehingga kelak jika sang anak tumbuh dewasa, maka sang anak akan terbentuk menjadi pribadi yang berserah diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, sang anak menjadi lebih siap dalam menghadapi tuntunan hidup di masa yang akan datang saat mereka tumbuh dewasa.
2. Ajarkanlah cara menunaikan ibadah yang sesuai dengan kaidah dan ajaran Islam
Orang tua muslim wajib hukumnya untuk mengajarkan tentang tata cara beribadah kepada anak sejak dini dengan baik dan benar. Hal ini penting untuk dilakukan pada saat anak masih berusia dini agar anak terbiasa dengan kewajiban-kewajiban yang harus ia laksanakan dalam kehidupan beragama yang ia laksanakan. Cara memulai membiasakan sang anak untuk beribadah sejak dini dapat dilakukan dengan melatih anak dari hal-hal yang paling sederhana terlebih dahulu, seperti mengajarkan kepada anak mengenai tata cara berwudhu yang baik, melibatkan anak untuk sholat berjamaah di rumah serta melatih anak untuk berpuasa semampu mereka. Yang perlu ditekankan untuk orang tua dalam melatih anak menjalankan ibadah adalah jangan terlalu memaksa mereka dengan kata-kata dan perbuatan yang kasar sehingga mereka tidak akan menganggap bahwa agama merupakan suatu paksaan. Buatlah situasi senyaman mungkin dalam melatih anak mengenali agamanya dengan beribadah, karena dengan demikian akan menumbuhkan rasa cinta kepada sang anak terhadap agama yang dianutnya sehingga sang anak akan dengan sendirinya merasa membutuhkan agama tersebut dan mereka akan menjadikan agama sebagai pegangan bagi mereka dalam menjalankan kehidupan sehari- hari kelak hingga mereka tumbuh dewasa nanti.
3. Ajarkanlah Al Qur’an dan Al Hadist kepada anak
Sejak anak mulai mengenal huruf dan baca tulis, maka mulailah untuk mengajarkan Al Qur’an dan Al Hadist kepada sang anak. Tentu saja bukan berarti anak harus mempelajarinya dengan skala berat, melainkan dengan skala yang ringan dan menerapkannya dari tahap yang paling awal. Dalam hal ini, orang tua dapat mulai mengenalkan Al Qur’an dengan mengajarkan Iqro kepada sang anak, membantu mereka mengeja huruf-huruf Arab yang baru mereka kenal serta mengajarkan do’a-do’a yang baik kepada sang anak. Sebagai tambahan dalam membentuk akhlak sang anak, maka orang tua dapat juga membacakan kisah- kisah para nabi kepada sang anak sebagai dongeng sebelum tidur. Dengan membiasakan anak mengetahui kisah- kisah yang di dalamnya terdapat suri tauladan yang baik, maka sang anak juga akan mendapatkan input yang baik bagi hidupnya yang mana hal ini akan mampu mendorong sang anak menirukan hal- hal baik dari apa yang telah mereka dengar. Hindarkann sang anak dari pengaruh buruk yang dapat mempengaruhi mereka seperti melihat acara televisi yang kurang mendidik. Dampingilah sang anak dan arahkan sang anak untuk menyaksikan acara televisi yang mengandung unsur pendidikan agama sehingga sang anak akan terhindar dari pengaruh buruk media massa yang semakin hari semakin mengancam perkembangan sang anak karena tayangan-tayangan yang kurang mendidik.
4. Didiklah anak dengan akhlak yang mulia dan terpuji
Cara ini merupakan cara yang paling penting dalam mendidik anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berakhlak mulia. Mendidik anak dengan akhlak yang mulia dapat dimulai dari lingkungan yang paling sederhana yakni di lingkungan rumah atau lingkungan keluarga. Pembentukan akhlak yang mulia dapat dilakukan dengan memberikan tauladan sederhana kepada sang anak dengan melatih anak untuk mencium tangan orang tua, mengucap salam ketika mereka bertemu dengan orang lain, serta melatih anak untuk selalu berkata-kata baik. Selain itu, membiasakan sang anak untuk meminta maaf apabila berbuat salah serta mengajarkan anak untuk tidak segan meminta tolong dan mengucapkan terima kasih juga merupakan cara yang baik dalam mendidik anak agar berakhlak mulia. Kita harus menyadari bahwa anak-anak kita diumpamakan bagai selembar kertas putih yang mana bisa kita tulisi dengan apa saja, entah baik atau buruk, akan tertinggal di sana. Maka dari itu alangkah baiknya sebagai orang tua hendaknya selalu menggoreskan hal-hal yang baik kepada sang anak dengan menanamkan ajaran agama Islam yang baik serta memberikan contoh akhlak yang mulia agar goresan yang tersisa pada selembar kertas putih tersebut adalah goresan yang baik dan membekas di hati sang anak. Dengan demikian, ang anak mampu menolak hal-hal buruk yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang mereka dapatkan apabila mereka telah tumbuh dewasa dan mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah dalam hidup mereka.
5. Ajarkanlah anak untuk mencintai lingkungan
Alam semesta diciptakan oleh Allah S.W.T untuk memenuhi segala kebutuhan manusia di dunia. Binatang dan tumbuh-tumbuhan merupakan makhluk Allah yang hidup dan bernafas selain manusia. Untuk itu, dalam mengajarkan pendidikan kepada anak, perlu bagi orang tua untuk mengajari anak mencintai lingkungan sekitar sebagai bentuk melatih rasa syukur anak atas anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dengan melatih anak untuk mencintai lingkungan sekitar, maka anak akan menyadari bahwa ia tidaklah hidup sendiri di dunia ini dan ia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan yang lain sehingga ia diwajibkan untuk menjaga lingkungan ciptaan Allah. Dengan menanamkan rasa cinta lingkungan karena Allah, maka akan terbentuk pribadi yang bersyukur dan tidak menjadi generasi perusak di muka bumi.
Demikianlah beberapa langkah mendidik anak sesuai dengan ajaran Islam yang wajib diterapkan oleh orang tua kepada anak-anak mereka sebagai generasi penerus bangsa di masa depan. Masih banyak lagi cara lain yang apabila diuraikan maka tidak akan cukup hanya dalam sekali waktu. Kuncinya adalah, diperlukan kesabaran dan keikhlasan dengan niat beribadah dalam mendidik anak secara Islami agar terwujud generasi penerus yang beriman dan tangguh. Demi mewujudkan semua hal itu kepada anak- anak kita di masa yang akan datang, sebagai orang tua wajib hukumnya untuk menerapkan cara mendidik anak yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
sumber : mutiara bijaksana